Tindak pidana perbankan merupakan masalah serius yang harus dihadapi oleh Indonesia. Untuk itu, langkah-langkah pencegahan tindak pidana perbankan di Indonesia perlu terus ditingkatkan untuk melindungi keamanan dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan.
Menurut Pakar Hukum Pidana dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Soedjono, langkah-langkah pencegahan tindak pidana perbankan di Indonesia harus dilakukan secara komprehensif. “Pencegahan tindak pidana perbankan tidak hanya dilakukan oleh pihak otoritas perbankan, tetapi juga melibatkan kerja sama antara pihak perbankan, pemerintah, dan masyarakat,” ujarnya.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan pengawasan terhadap transaksi keuangan yang mencurigakan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, yang menyatakan bahwa “Pengawasan yang ketat terhadap transaksi keuangan merupakan kunci dalam mencegah tindak pidana perbankan.”
Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga merupakan langkah penting dalam pencegahan tindak pidana perbankan. Menurut Direktur Eksekutif Perhimpunan Bank Indonesia (Perbanas), Hendrikus Passagi, “Peningkatan literasi keuangan masyarakat akan membuat mereka lebih waspada terhadap potensi tindak pidana perbankan yang terjadi.”
Tak hanya itu, kerja sama antar lembaga terkait juga perlu ditingkatkan dalam upaya pencegahan tindak pidana perbankan. “Kerja sama antara OJK, Kepolisian, dan Kejaksaan sangat penting dalam menangani kasus tindak pidana perbankan,” kata Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Dengan adanya langkah-langkah pencegahan tindak pidana perbankan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan dapat mengurangi kasus tindak pidana perbankan di Indonesia. Sehingga, kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan dapat terjaga dengan baik.